JAYAPURA – Program kesehatan lambang diri sehat guna (Keladi Sagu) dalam Ops Rasaka Cartenz 2023 tidak hanya memberikan pelayanan yang gratis namun juga mensosialisasikan pentingnya pola hidup sehat. Dengan pola hidup sehat akan mencegah masyarakat terhindar dari risiko penyakit yang tidak menular maupun menular.
Saat ini polisi melalui program Keladi Sagu berperan aktif membantu pemerintah daerah untuk mengobati masyarakat yang mengalami gangguan kesehatan seperti stunting, malaria, Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) dan penyakit kulit.
Metode pelayanan kesehatan gratis dalam Program Keladi Sagu dengan cara blusukan ke setiap rumah warga. Apabila terdapat warga yang mengalami kesehatan maka tim akan segera menanganinya.
Kasubsatgas Keladi Sagu Ops Rasaka Cartenz Wilayah Polresta Jayapura Kota AKP Z. Ashari Amk. S.H mengatakan, timnya secara rutin terus berkeliling Kota Jayapura untuk menemukan masyarakat yang mengalami gangguan kesehatan.
Pada Kamis (8/6/2023) ini, tim kesehatan Keladi Sagu melakukan pemeriksaan kesehatan di Kompleks Base G, Distrik Jayapura Utara. Tim menemukan tiga warga yang didiagnosa menderita ISPA.
"Setelah menjalani pemeriksaan, kami memberikan ketiga warga ini obat untuk mengatasi sakit ISPA yang dialaminya. Mereka harus mengonsumsi obat dengan teratur agar cepat sembuh, ” ucap AKP Ashari.
Menurut AKP Ashari yang setelah dilakukan terhadap mereka yakni dilakukan pengecekan awal kemudian diberikan obat untuk dikonsumsi secara bertahap.
AKP Ashari menambahkan, Keladi Sagu merupakan bagian dari upaya Polri dalam menjaga kesehatan masyarakat di Papua khususnya di Kota Jayapura.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Papua selaku Kasatgas Humas Polda Papua Kombes Pol. Ignatius Benny Ady Prabowo, S.H., S.I.K., M.Kom, mengatakan, Program Keladi Sagu dirancang sebagai salah satu upaya Polri untuk membantu Pemerintah Daerah dalam meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM), terutama dalam bidang kesehatan.
“Salah satu dimensi penting dalam membentuk IPM adalah umur panjang dan hidup sehat. Kota Jayapura, termasuk dalam kategori daerah dengan IPM yang sudah tinggi yakni diatas angka 60 menurut data BPS pada akhir tahun 2022, " papar Kombes Benny. (*)